Monday, October 24, 2011
5:11 PM

LINUX itu [TIDAK] Gratis

LINUX itu sering diartikan gratis padahal tidak juga....
LINUX it's not free.... it's Freedom.....

Linux itu Free ... begitu banyak pernyataan yang sering kita dengarkan. Kata Free jika diartikan dalam bahasa Indonesia ternyata mempunyai 2 arti, yaitu gratis dan bebas. Kata gratis dan bebas jelas berbeda artinya.
Nah, sayangnya di Indonesia ternyata banyak orang lebih suka mengkaitkan Linux dengan arti kata gratis, bukannya bebas atau merdeka. Padahal ... Richard Stallman - pendiri Free Software Foundation (FSF), dalam bukunya Free as in FREEDOM - lebih mengkaitkan Linux dengan kata bebas atau merdeka, bukannya gratis.
Jadi, Linux - menurut pendiri FSF - bukanlah berbicara tentang Free (Gratis), tapi Freedom (Kebebasan).
Fakta
  • Indonesia saat ini membayar US$300 juta per tahun untuk membeli software proprietary.
  • Tahun 2010, DIKNAS menganggarkan Rp. 3.9 trilyun untuk TIK sekolah.
  • Tahun 2010, total belanja IT Indonesia di prediksi sekitar Rp. 141 s/d 181 trilyun.

Uang tersebut sebagian besar lari ke negara maju, seperti, Amerika Serikat dan Eropa. Mungkin agak miris juga mendengarkan uang sebesar itu untuk negara lain bukan negeri sendiri. Padahal kalau uang sebesar itu dianggarkan sesuai dengan kebutuhan kita pasti kita gak akan kalah dengan negara lain.

Mengapa Linux dikomersilkan ?
Pertanyaan berikutnya ... kalau Linux memang gratis, mengapa harus dikomersilkan ?
Apakah diperbolehkan dan pantas memperdagangkan sesuatu jika ternyata itu bisa kita dapatkan secara gratis ...?
Sebelum menjawabnya, coba Anda jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
  • Pernahkah Anda melihat situs yang memperdagangkan CD / DVD Linux ...?
  • Pernahkah Anda melihat majalah tentang Linux dijual toko-toko buku ...?
  • Pernahkah Anda melihat penerbit buku ternama menjual buku-buku Linux ?
  • Pernahkah Anda membaca penawaran pelatihan Linux yang ternyata tidak murah harganya ...?
Apa jawaban Anda ...? Tidak pernah ...? Bohong ...!!!
Bahkan kalau mau diperpanjang lagi, daftar pihak yang mengkomersilkan Linux ternyata sangat panjang, dan juga sudah merambah ke perusahaan skala multinasional. Tidak percaya ...?!!!
Mengapa perusahaan besar menjual Linux ?
Coba simak daftar perusahaan besar berikut ini yang telah mengkomersilkan Linux :
Motorola, Panasonic, HTC, Samsung, OpenMoko, Accton, Grundig, DLink, Haier, dan masih banyak lagi telah menjual ponsel berbasis Linux (lihat di situs Linux Devices)
HP, Dell, Everex, Asus, Acer dan masih banyak perusahaan komputer lainnya menjajakan Linux untuk komputernya.
Disney/Pixar, Dreamworks, Sony, ILM dan banyak studio film lainnya menggunakan Linux untuk memproduksi film-filmnya. Apakah Anda bisa melihat film-filmnya secara gratis ... ? tentu saja tidak. Bahkan untuk melihat film bajakannyapun Anda tidak bisa mendapatkannya secara gratis.
Google - si raksasa mesin pencari - ternyata menggunakan Linux untuk komputernya, tapi mengapa juga ikut mengkomersilkan produknya (baca : AdWords) ?
So, what open-source software does Google use itself? 
DiBona: We use the Linux kernel. We've got the GNU tools, we use a lot of the compiler collection from the Free Software Foundation (FSF). We use some Apache libraries--we don't use the Apache Web servers so often, but we do use a lot of their libraries. We use a lot of OpenSSL and OpenSSH. We use languages like Python and C. We use a fair amount of MySQL, all kinds of things.

Microsoft - si raksasa perangkat lunak yang menganggap Linux sebagai kanker - ternyata kemudian juga mengkomersilkan Linux melalui tangan rekanannya, Novell.
Jadi ... kalau Linux memang Gratis, mengapa begitu banyak pihak yang mengkomersilkannya ...? Apakah layak dan pantas mengkomersilkan 'barang gratisan' seperti Linux ?
Linux itu [TIDAK] Gratis
Betul ... Linux itu [pada dasarnya memang] Gratis ...!
Namun untuk mendapatkan sesuatu yang gratispun terkadang tidak bisa kita dapatkan secara gratis ... Bingung ?!! Contoh berikut memperjelas apa yang dimaksud diatas :
Request CD Linux ke Canonical : bayar akses Internet dan listrik plus biaya pos
Minta CD Linux dari Pemerintah : dananya dari mana ? pejabat ... ? enggaklah, semua itu dibayar dari duit rakyat.
Download Linux langsung dari Internet : bayar akses Internet dan listrik plus kemudian burning ISOnya ke CD/DVD
Pesan CD/DVD dari toko Linux : bayar beberapa ribu sampai ratusan ribu bahkan jutaan rupiah
Copy CD/DVD Linux dari teman : bayar CD/DVD kosong dan listrik untuk burning
Langganan Majalah Linux : bayar beberapa puluh ribu rupiah setiap bulan
Belajar dari buku Linux : keluar duit buat beli di toko-toko buku
Belajar dari tempat pelatihan Linux : lagi-lagi bayar, dan biasanya tidak murah
Iklan di Google Adwords yang ternyata juga pakai Linux : siapa bilang gratis ...?
Beli Motorola Krave yang Linux-based : bayar juga bro .. mana ada yang gratis ?
Beli Asus EeePC yang juga Linux-based : gratis ...? bisa ...! nanti saya minta Asus jadi sponsor situs PC LINUX buat bagi-bagi EeePCLinux gratis :)
Jelas sudah bahwa apa yang didengung-dengungkan sebagai Linux itu Gratis adalah suatu kebohongan besar. Jangan pernah percaya kalau ada yang berkata Linux itu gratis. Untuk mendapatkan Kebebasan dan Kemerdekaan Linux jelas ada harga yang harus dibayar. Apalagi jika Anda ingin meraih kebebasan dan melepaskan diri dari belenggu perangkat lunak bajakan, tentu saja ada perjuangan yang tidak akan pernah bisa Anda dapatkan secara gratis.
Bahkan bangsa kitapun harus berjuang keras untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Hal yang sama juga berlaku bagi kita jika ingin mendapatkan Kebebasan dan Kemerdekaan Linux. Anda harus berani berjuang untuk melepaskan diri dari kenyamanan yang telah disediakan oleh perangkat lunak bajakan selama berpuluh-puluh tahun. Ada harga yang harus Anda bayar untuk meraih Freedom (Kebebasan dan Kemerdekaan), dan tentu saja itu tidak bisa didapatkan secara Free (gratis). Inilah indahnya bisnis ala Linux.
Perjuangkan hal ini. Jika Anda ingin melihat Indonesia Bangkit, mulailah dari diri Anda sendiri, mulailah dengan membebaskan isi komputer Anda dari belenggu perangkat lunak bajakan.
Jadi ... sekali lagi jangan pernah percaya kalau ada yang berkata Kebebasan dan Kemerdekaan Linux itu Gratis.
Linux ... Free as in FREEDOM
Imagine a place …
Where everything is possible
Where everyone can fly
Be Linux ... Be Free.....

maaf nih aku ambil postingan nya dari opensource.telkomspeedy.com/wiki/
soalnya biar inget tentang ini khususnya saya sendiri...

0 comments:

Post a Comment