Monday, March 31, 2014

Optimasi Ubuntu




bagaimana cara meningkatkan kinerja ubuntu?


Assalamualaikum wr.wb

Jadi bingung mau posting apa lagi di tricktux, di karenakan sudah banyak yang telah membahas mengenai os yang kita banggakan ini, baik secara singkat maupun rinci. Alhamdulillah komunitas linux semakin berkembang pesat dan hal ini semakin mempermudah bagi kita untuk mempelajari berbagai macam hal di dalamnya mulai dari level beginner hingga expert. Untuk kali ini saya akan membahas beberapa trik untuk meningkatkan kinerja ubuntu, mungkin bisa berguna buat teman yang merasasakan kinerja ubuntunya kurang maksimal dan juga bisa diterapkan pada os linux yang lain yang mempunyai debian based seperti halnya ubuntu, disini saya akan membahas dari beberapa aspek mengenai penggunaan cache,tool hingga meminimalisir program yang sebenarnya tidak kita perlukan yang akan saya rinci sebagai berikut.



Install Preload.

Preload merupakan daemon yang berjalan dilatar belakang (tak terlihat) mungkin lebih tepatnya bukan berjalan melainkan berlari di latar belakang :v karena pada dasarnya berawal dari kata run in the background, dimana suatu program di proses tanpa adanya suatu tampilan progress melainkan di system nya, mungkin bisa di terapkan dalam motto hidup kita untuk mencapai target bukan lah berjalan melainkan berlari, kalau sebuah program saja di fungsikan berlari lalu kenapa kita hanya bisa berjalan? :D ckkcckk oke kembali lagi ke laptop :3. Preload di fungsikan untuk mendeteksi aplikasi yang paling sering digunakan, dan menyimpannya sebagai cache sehingga bisa merespon dengan cepat saat membuka aplikasi tersebut. Kita bisa menginstallnya melalui synaptic package manager, ataupun melalui terminal dengan cara:
          sudo apt-get install preload
Pengaturan standart dari program ini sudah cukup, tetapi jika anda merasa kurang bisa mengaturnya dengan cara buka terminal ketik:
         sudo nano /etc/preload.conf
Sedangkan untuk melihat log aktifitasnya bisa dilihat disini
         sudo tail -f /var/log/preload.log

Nah kenapa harus membersihkan cache? bukannya cache berguna untuk mempercepat seperti halnya kinerja preload? Ya, cache yang kita maksudkan disini adalah cache browser/instalasi/update,dll yang intinya adalah file sampah, sisa dari beberapa aktifitas yang kita lakukan sebelumnya. Disini kita bisa membersihkannya menggunakan bleachbit ataupun ubuntu tweak tool dan cara instalasinya melalui terminal sebagai berikut:

- Tweak Tool : sudo apt-get install ubuntu-tweak
cara sederhana untuk mengoperasikannya, buka aplikasi nya pilih tab janitor lalu centang kotak pilihan di sebelah kiri setelah terpilih lalu klik clean.
- Bleachbit : sudo apt-get install bleachbit
cara sederhana untuk mengoperasikannya, buka aplikasi nya kemudian centang kotak pilihan di sebelah kiri setelah terpilih lalu klik preview lalu clean.

Mengolah aplikasi start up.

Pada awalnya saat laptop/komputer kita pertama kali di hidupkan, ada banyak sekali aplikasi atau konfigurasi yang berjalan otomatis walaupun tidak kita perintah, hal pertama kemungkinan program ini memang program dari system yang telah terakodinir dan yang kedua beberapa aplikasi yang kita install dimana pengaturan defaultnya berjalan saat startup dan belum kita atur sebelumnya, untuk mengatasi hal ini bisa dengan cara membuka konfigurasi startup application dan centang yang menurut anda diperlukan.

Mengolah Swappines.

Sebelum terlalu jauh, sebenarnya kalian tau ga sih apa itu swappines?? Swappines mulai dikenal saat Kernel Linux 2.6 menambahkan parameter baru yang disebut swappiness sehingga admin bisa melakukan tweak pada swap Linux. swappiness memiliki nilai antara 0 sampai dengan 100. Intinya, semakin tinggi nilai yang diberikan semakin banyak halaman yang diswap, dan semakin rendah nilai yang diberikan maka semakin banyak aplikasi yang dibiarkan berada di memori, bahkan meskipun dalam keadaan idle. Maintainer Kernel, Andrew Morton mengatakan, bahwa ia menjalankan desktopnya dengan swappiness bernilai 100. Ia menyatakan “Yang ingin saya tekankan adalah bahwa menurunkan kemampuan kernel untuk melakukan swap adalah hal yang salah. Anda tentu tidak ingin aplikasi yang tidak terpakai menghabiskan ratusan mega byte ruang di memori anda. Singkirkan itu ke dalam hard disk, sehingga memori fisik bisa digunakan untuk hal lain yang lebih bermanfaat”. Memang suatu pendapat yang tidak disalahkan, namun satu kelemahan dari ide Morton adalah, bahwa jika memori diswap keluar terlalu cepat maka respon aplikasi akan menjadi lambat, karena ketika jendela aplikasi diklik, maka sistem harus menswap aplikasi kembali ke memori, yang membuatnya menjadi terasa lambat. Nilai standart nya adalah 60 anda bisa melihatnya dengan cara buka terminal lalu ketik kan cat /proc/sys/vm/swappiness Anda bisa menerapkan cara untuk mengatur hal tersebut secara temporer (temporer yang dimaksud adalah pengaturan nya kembali ke pengaturan default saat melakukan reboot) melalui terminal ketik echo 50 > /proc/sys/vm/swappiness atau jika anda lebih suka pengaturan permanen bisa dengan mengetik kan sudo nano /etc/sysctl.conf dan tambahkan script berikut jika belum ada vm.swappiness=10 dalam pengaturan parameter anda bisa memasukkan nilai terserah yang anda inginkan, lalu simpan kemudian restart sistem.

Mengolah durasi booting.

Hal ini berguna bagi komputer/laptop yang menggunakan dual boot, jika anda termasuk pengguna linux yang belum bisa sepenuh hati meninggalkan windows :v mungkin juga bisa berguna bagi anda. Saat pertama kali komputer/laptop anda hidupkan maka proses akan berhenti pada menu boot grub yang menampilkan beberapa os anda, dan jika waktu nya habis maka sistem akan otomatis boot pada pilihan os yang tersorot oleh seleksi. Disini anda bisa mengatur waktu boot tersebut dengan cara buka terminal ketik sudo nano /etc/default/grub kemudian cari parameter GRUB_TIMEOUT dan jika anda tidak menghendaki proses boot terhenti pada pemilihan grub, anda bisa mengaturnya pada parameter 0 sebagai contoh berikut rubah menjadi GRUB_TIMEOUT=0 setelah itu simpan perubahan anda, kemudian update grub anda dengan cara ketik sudo update-grub lalu sudo update-grub2 kemudian restart dan lihat perubahan pada menu grub loader anda.

Bantuan dari tool.

Tool yang kita pakai adalah tool yang dulu nya rame di perdebatkan fungsinya yaitu ZRAM. Fungsi ZRAM sendiri adalah mengoptimasikan ram, jika anda mempunyai komputer tua yang memiliki ram minim mungkin ZRAM bisa membantu menciptakan perangkat kompresi blog pada sistem Anda yang dimana meniru kinerja disk swap untuk mengurangi file sampah pada disk. Anda bisa menginstallnya dengan cara berikut, tentunya seperti biasa buka terminal lalu ketik:

      sudo add-apt-repository ppa:shnatsel/zram
        sudo apt-get update

        sudo apt-get install zramswap-enabler

 
Menonaktifkan efek visual.

Disini saya akan mengenalkan anda suatu program bernama compiz, anda bisa melihat reviewnya pada postingan lain. Compiz sendiri adalah program untuk memanajemen pengaturan yang di lengkapi dengan banyak fitur salah satunya menonaktifkan efek visual ini dengan cara, pertama instalasi terlebih dahulu kali ini saya pakai synaptic, buka Synaptic-package-manager kemudian install compizconfig-settings-manager (ccsm). Jika sudah terinstall, buka ccsm, pilih tab "Effects" disebelah kiri dan hapus centang pada kotak yang disediakan. 
Mengolah TMPFS.

Sebelum beranjak jauh, adakalanya kita perlu mengetahui dasarnya dulu walaupun itu hanya sepele, namun bukannya semua hal berawal dari kecil dulu sebelum menjadi besar? Oke TMPFS adalah filesystem sementara yang berada di memori ataupun partisi swap itu berarti akan otomatis terhapus saat mesin melakukan reboot. Nah dikarenakan Folder /tmp sering menerima banyak proses read/write dari kinerja harddisk. hal ini bisa membuat kinerja komputer/laptop anda akan berat, karena itu disini kita akan memanfaatkan RAM pada sistem untuk melakukan proses ini jadi bukan harddisk yang berkerja untuk proses read/write pada Ubuntu kamu, tapi ram. Berikut caranya, buka terminal anda ketik :

sudo nano /etc/fstab

Kemudian tambahkan command dibawah ini dibaris paling bawah tanpa paragraf.

# Move /tmp to RAM
tmpfs /tmp tmpfs defaults,noexec,nosuid 0 0


Lalu simpan dan reboot untuk melihat hasilnya.
 Mengolah core pada CPU.

Jika komputer/laptop anda dilengkapi dengan CPU multi-core,anda dapat mengkonfigurasi sistem  ntuk menggunakan semua core yang tersedia dengan cara berikut:

sudo nano /etc/init.d/rc
kemudian cari "CONCURRENCY" (perlu di perhatikan yang kita rubah adalah script yang berada pada awal / atas, sebagai berikut : CONCURRENCY=none kemudian ubah menjadi CONCURRENCY=makefile
lalu simpan dan reboot.
Pilihan DE yang tepat.

Mungkin tips terakhir ini yang seharusnya mendapat banyak perhatian, dimana sering saya jumpai teman teman yang mempunyai spesifikasi komputer yang minimum memilih untuk menggunakan Desktop Environment yang memang benar mempunyai tampilan yang glamour seperti halnya KDE mungkin mereka baru saja mengenal apa itu Linux dan belum bisa meninggalkan kebiasaan windows, tetapi pada dasarnya jika kita memang benar-benar memahami banyak nilai nilai lebih pada system ini, salah satunya bukannya kita memilih linux karena suatu kesadaran diri akan sebuah system yang open source tanpa harus menenggelamkan diri dalam dosa pembajakan sana sini dan itu bukan berarti kita hanya mementingkan diri yang mau nya ingin gratis mulu, namun setidaknya lah kita memiliki kesadaran diri untuk ikut berpartisipasi mengembangkan baik membangun hal hal baru dalam linux ataupun hal hal yang sudah ada dengan cara mem patch bug atau sekedar melaporkannya ataupun jika memang kita mampu bisa ikut ber donasi untuk linux, memang kalian pikir programmer dan developer linux tidak butuh makan? memang mereka tidak meminta pada kita, mereka penuh kesadaran dan tanggung jawab membangun sistem yang kita cintai ini, namun setidaknya kita sadar diri lah jika memang kita mencintai linux maka pelajari lah apa di dalamnya dan ikut lah mengembangkannya jika kita belum mampu untuk hal itu kita bisa membangun forum tanya jawab ataupun hanya sekedar blog kecil seperti ini untuk tuntunan kecil bagi pemula pemula yang ingin belajar. Dan jika memang spesifikasi komputer/laptop kita mendukung terserah mau install dual boot KDE pun tidak ada yang melarang, namun mereka yang mempunyai minim spesifikasi setidaknya membaca aturan instalasi juga lah, jika mendapat kan komputer/laptopnya lamban karena linux barulah mengeluh sana sini padahal seharusnya dengan linux kita belajar untuk mengatasi masalah baik error ataupun teknis, oleh karena itu sesuaikan lah spesifikasi komputer/laptop yang anda pakai sesuai dengan requipment os yang akan anda install tersebut mungkin bisa dengan menggunakan Desktop Environment yang ringan seperti Gnome-shell,gnome-classic,lxde,xfce dan lain lain. Karena pada dasarnya kinerja komputer/laptop berbanding lurus dengan si pengguna itu sendiri, sekian dari saya semoga anda mendapatkan kinerja optimum setara dengan usaha anda. Go open source and be a linux....

0 comments:

Post a Comment