Friday, August 3, 2012
7:08 PM

Google Chrome untuk Linux, Why not

Pada postingan terdahulu, saya telah menjelaskan sedikit tentang google chrome. Sekarang akan saya perinci sedikit tentang browser minimalis ini. Kok minimalis? hehe, kan ndak banyak butuh latihan untuk bisa memakainya. Bar pencarian juga jadi satu dengan bar alamat web, jadi ndak perlu khawatir kelupaan di mana bar alamat dan di mana bar pencarian. Sudah mendukung addons dan bar tambahan pula. Sudah ndak kalah sama Firefox bawaan Ubuntu dan LinuxMint deh.

Google Chrome adalah browser turunan dari Chromium, dan bentuknya pun sangat-sangat mirip dengan Chromium. Dengan penambahan nama Perusahaan, sudah pasti mendapat dukungan pengembangan dari Google. Sehingga cepat berkembang dan menjadi browser yang digemari khalayak ramai. Apalagi Google yang merupakan perusahaan besar, memiliki banyak pengembang dan toolkit canggih yang ditambahkan ke Browsernya.


Google Chrome juga memiliki tambahan pengaya atau panggilan kerennya addons. Yang bisa menambah kemampuan browser ini menjadi lebih dari sekedar browser standar. Saya contohkan Addons Style, yang kemampuannya hampir sama denga greasemonkey pada Firefox, mampu menambahkan script baru pada halaman yang akan ditampilkan. Sehingga semula halaman tersebut banyak iklan berubah menjadi bersih dari add. Hebat kan.

Google Chrome pun mendukung translasi otomatis, sehingga kita tidak perlu sibuk buka kamus hanya untuk mengartikan kata-kata dalam halaman web. Kita cukup setting Google Chrome ke bahasa ibu kita, dan saat membuka halaman yang tidak sebahasa dengan bahasa kita, kita akan ditawari mau dterjemahkan atau tidak. Bisa dicoba koq.

Mau mencoba?
silahkan klik di sini

0 comments:

Post a Comment